Tampilkan postingan dengan label Perspektif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perspektif. Tampilkan semua postingan

06 Oktober 2016

SEMBILAN FILOSOFI JAWA YANG DIAJARKAN OLEH SUNAN KALIJAGA

1. URIP IKU URUP
"Hidup itu Nyala. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik"

13 Mei 2016

MENJADI GURU TELADAN DENGAN 8 CARA SEDERHANA

 
8 Tips Super Menjadi Guru Teladan - Guru adalah seorang manusia yang diembani tugas untuk mendidik dan mengajari peserta didik. Dengannya siswa mendapatkan ilmu dan dengannya pula siswa memperoleh contoh serta teladan dari gurunya. Apabila seorang guru belum mampu untuk memberikan suatu contoh yang baik bagi anak didiknya, sungguh teramat disayangkan sekali. Dikhawatirkan generasi - generasi penerus yang dihasilkannya akan menjadi sesosok manusia yang tidak bermoral serta tidak beretika sebagai manusia berkhlakul karimah. Oleh karena itulah, guru yang teladan ada sesuatu yang urgen dan penting eksistensinya ditengah - tengah para siswa.

12 Mei 2016

Anak-Anak Asosial


Waktu SMA saya berkawan dengan anak-anak nakal. Prestasi belajar mereka di sekolah sangat minim. Mereka dicap sebagai anak-anak bodoh. Alih-alih mendidik dan membimbing, guru-guru lebih sering memperlakukan mereka sebagai musuh atau penyakit di sekolah.

05 Mei 2016

FILOSOFI LAGU DOLANAN " GUNDUL-GUNDUL PACUL"


Tembang Jawa ini konon diciptakan pada tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga, ternyata mempunyai arti filosofis yang dalam..

GUNDUL = kehormatan tanpa mahkota..
PACUL = cangkul, yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat..
Jadi pacul adalah lambang dari kawula rendah, kebanyakan petani..
Gundul Pacul, artinya bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pemimpin yang mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya..
Orang Jawa mengatakan pacul adalah "papat kang ucul."
Kemuliaan seseorang tergantung dari 4 (empat) hal, yaitu bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya :
1. Mata untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak..
2. Telinga untuk mendengar nasehat..
3. Hidung untuk mencium aroma kebaikan..
4. Mulut untuk berkata adil..
Jika 4 (empat) hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya..
Gembelengan artinya : besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya..
GUNDUL GUNDUL PACUL-CUL.
Jika orang yang kepalanya sudah kehilangan 4 (empat) hal/ indera mata , telinga , hidung dan mulut itu, maka mengakibatkan :
a. GEMBELENGAN (Congkak/sombong)..
b. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL.
(Menjunjung amanah rakyat/orang banyak) dengan.. GEMBELENGAN (sombong hati)..
c. WAKUL NGGLIMPANG.
(Amanah/kekuasaan jatuh tak bisa dipertahankan)..
d. SEGANE DADI SAK LATAR.
(Berantakan sia-sia, tak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)..
Ternyata lagu yang bernada lucu dan gembira ini bermakna dalam dan mulia.
✍� jadilah pimpinan yang bijak & amanah demi kepentingan orang banyak !

09 Maret 2016

Tips Menjadi Guru Idaman dan Profesional


Menjadi seorang guru adalah tanggung jawab besar. Karena tugas guru sebagai mediator transfer ilmu untuk mencerdaskan bangsa. Guru dituntut memilki kompetensi-kompetensi yang memadahi, agar menghasilkan pendidikan yang sesuai harapan.

Tips Ampuh Menjadi Siswa Berprestasi

Menjadi siswa berprestasi  yang bagus di sekolah, kadang-kadang menjadi  hal  yang rumit untuk diwujudkan bagi sebagian siswa. Namun sebagian lagi tidak ambil pusing dengan hal ini. Yang penting dapat menjalani proses pembelajaran sebagaimana mestinya setiap hari.
Apa tolok ukur siswa berprestasi? Tidak ada formulasi yang baku tentang hal ini. Siswa dikatakan berprestasi di sekolah apabila memperoleh hasil belajar yang sangat memuaskan. Benar! Tapi sangat memuaskan bagaimana? Ada juga yang mengelompokkan siswa berprestasi itu mampu meraih peringkat 10 besar. Ada pula yang mengatakan berprestasi itu sampai peringkat 3 besar. Atau bila siswa mampu meraih juara 1.  Semuanya benar!
Biasanya, siswa yang meraih juara 1 sampai 3 saat menerima rapor akan diumumkan oleh guru dan tampil ke depan siswa lainnya. Ada juga saat menerima rapor bersama orang tua sehingga siswa berprestasi tersebut tampil di podium bersama orang tuanya. Ini pastilah sangat membahagiakan siswa dan orang tuanya.
Bagi sobat yang pengin menjadi siswa berprestasi atau orang tua yang pengin anaknya berprestasi di sekolah, berikut ini dikemukakan tipsnya:

1.Membagi waktu dengan baik

Seorang siswa harus bisa membagi waktunya dengan baik agar berprestasi di sekolah. Bisa membagi waktu antara belajar, bermain, membantu orang tua, istirahat, termasuk main facebook-an, twiter-an atau blogging bagi yang sudah terlanjur hobi berselancar di dunia maya.

2.Meminati semua mata pelajaran

Kurang menyukai satu atau beberapa mata pelajaran di sekolah merupakan suatu kerugian bagi siswa yang ingin berprestasi. Mengapa? Otomatis nilai pada mata pelajaran ini juga kurang memuaskan sehingga mempengaruhi jumlah nilai semua mata pelajaran. Oleh sebab itu, sukai dan pelajari dengan sungguh-sungguh semua mata pelajaran. Jika ada mata pelajaran tertentu yang memang kurang disukai pelajari juga bagaimana meminati mata pelajaran tertentu.

3.Menunjukkan sikap dan prilaku baik

Guru lebih cenderung akan tertarik kepada siswa yang bersikap dan berprilaku baik. Lumrah, kalau guru akan membenarkan saja jawaban siswa yang sedikit salah dalam ulangan karena sikap dan prilaku siswa yang baik. Guru tidak akan ‘pelit’ memberi nilai. Sikap dan tingkah laku siswa termasuk unsur penilaian dalam pendidikan.

4.Rajin mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah

Kesalahan yang umum dilakukan siswa adalah kemalasan mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Pertama sekali yang dilihat guru adalah,  apakah tugas yang diberikan ada dikerjakan siswa atau tidak. Guru belum melihat apakah yang dikerjakan siswa, benar atau salah. Nah, jika semuanya dikerjakan dan ternyata pekerjaan siswa benar, peluang emas bagi siswa untuk mendapat nilai yang memuaskan.

5.Aktif dalam kegiatan belajar

Guru akan menandai siswa yang aktif dalam belajar di ruang kelas. Keaktifan siswa dalam belajar ditandai dengan aktivitas siswa, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan lisan yang diajukan oleh guru.

6.Memiliki motivasi yang tinggi

Untuk menjadi siswa berprestasi perlu adanya motivasi atau dorongan semangat yang tinggi untuk belajar dan meraih prestasi. Oleh sebab itu siswa perlu meningkatkan motivasi belajar sendiri. Faktanya, jarang ada siswa yang rendah motivasi belajarnya akan mendapat juara di kelas.

7.Menguasai cara belajar yang efektif

Siswa yang menguasai cara belajar efektif akan mudah untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Termasuk di dalamnya bagaimana cara menghadapi ujian kenaikan kelas. Nilai ujian kenaikan kelas memiliki prosentase yang lebih besar dari unsur-unsur penilaian yang lain.

8.Taat beribadah

Siswa yang taat beribadah kepada Allah SWT akan selalu berdoa untuk kesuksesan dirinya dalam menggapai hasil belajar yang baik. Mereka memiliki keterkaitan spiritual yang kuat dengan Yang Maha Kuasa.

Sumber : http://www.matrapendidikan.com

Inilah 10 Cara Belajar Efektif Menjelang Ujian


Bagaimanakah cara belajar efektif menjelang Ujian ? Berikut ada 10 cara belajar efektif menjelang ujian. 

9 Tips Jitu untuk Menghadapi Ujian Nasional 2016!

shutterstock_222173560_800x533
Ujian Nasional 2016 sudah dekat, tinggal beberapa bulan lagi. Seperti biasa, Ujian Nasional digelar di akhir semester genap atau April sampai Mei. Kami yakin kalau kamu pasti sudah giat belajar. Tapi sesiapnya kamu, kamu pasti harap – harap cemas soal tingkat kesulitan Ujian Nasional 2016. Menurut kami, kamu memang layak khawatir.

18 Desember 2011

Budaya Kita, Budaya Malu

Di kantor-kantor, sekolah-sekolah dan tempat-tempat semacamnnya kita sering menjumpai slogan ‘Tumbuhkan Budaya Malu’ dengan 7 butir malu. Lalu, apakah arti dari budaya malu tersebut? Budaya artinya hal yang sering dilakukan atau kebiasaan sehari-hari. Sedangkan malu mempunyai arti merasa tidak enak hati. Jadi, budaya malu mempunyai arti membiasakan diri untuk mempunyai rasa malu terhadap hal-hal yang negatif.

Butir pertama, malu karena pulang terlambat atau pulang cepat. Entah itu terlambat karena hal yang mendesak ataupun karena hal yang disengaja. Apalagi pulang cepat, seringkali kita mempunyai keinginan untuk pulang cepat karena bosan terhadap apa yang kita kerjakan. Kerjakanlah pekerjaan kita tepat waktu, biasakan diri untuk tidak terlambat ataupun pulang cepat dan mempunyai rasa malu terhadap hal itu.

Butir kedua, malu karena melihat rekan sibuk melakukan aktivitas. Seperti di kelas contohnya, jika teman sedang melaksanakan piket dan kita diam saja melihat mereka membersihkan ruangan. Seharusnya kita ikut membantu, karena hal itu menyangkut kepentingan kita bersama. Jangan hanya diam, tidak tahu malu.

Butir ketiga, malu karena melanggar peraturan. Kebanyakan orang disaat melanggar peraturan pasti punya rasa malu. Tetapi ada juga orang yang sudah kebal akan pelanggaran, disinilah hal yang perlu diperbaiki.

Butir keempat, malu untuk berbuat salah. Jika hari ini berbuat salah, maka kedepan berbuatlah yang lebih baik. Jangan terpuruk akan kesalahanmu sekarang, tetapi ambilah hikmahnya.

Butir kelima, malu karena bekerja tidak berprestasi. Bekerja pastinya menuntut hal yang maksimal. Jika ingin mencapai pencapaian yang maksimal, berusahalah bekerja keras dengan tidak bekerja setengah-setengah. Apabila jika bekerja hanya sekedar bekerja, hasilnya pasti akan sia-sia.

Butir keenam, malu karena tugas tidak terlaksana/selesai tepat waktu. Usaha yang paling tepat untuk menanggulangi hal ini adalah dengan ‘mencicil tugas’. Seringkali kita dihadapkan dengan masalah waktu, tetapi jika didukung dengan kemauan keras, kemungkinan hal apapun itu pasti dapat terlaksana.

Butir ketujuh, malu karena tidak berperan aktif dalam mewujudkan kebersihan lingkungan kantor/sekolah. Lingkungan yang bersih mampu menambah semangat dalam bekerja. Kita harus bisa menjaga kebersihan lingkungan bersama.

Demikianlah budaya malu yang harus kita teladani sejak dini. Karena menumbuhkan Budaya Malu sangatlah penting, agar kita tidak terbiasa dengan sikap ‘malu-maluin’. Dalam arti menumbuhakan budaya malu disini, ialah dapat menumbuhkan rasa kedisiplinan diri. Maka hal ini sangatlah baik kita terapkan sejak dini. Dengan kedisiplinan diri yang tinggi, kelak kita akan menjadi orang yang sukses.